Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Tujuan Penentuan Harga
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
2. Mempertahankan perusahaan.
3. Meraih ROI (Return on Investment).
4. Menguasai Pangsa Pasar
5. Mempertahankan status quo
Pendekatan Dalam Penentuan Harga :
- pendekatan supply dan demand
- pendekatan yang berorientasi ke biaya
- pendekatan pasar.
Ada berbagai strategi penentuan harga yang bisa digunakan. Pertimbangan-pertimbangan yang seringkali digunakan dalam strategi penentuan harga yang dipakai adalah :
a. sasaran perusahaan
b. tahapan produk dalamproduct life cycle (daur ulang suatu produk)
c. kondisi persaingan.
Beberapa strategi yang bisa digunakan antara lain :
1. Skimming pricing: penentuan harga tinggi saat produk pertama memasuki pasar.
2. Penetraling pricing: penentuan harga rendah untuk menembus pasar dan mendapatkan pangsa pasar baru.
3. Odd pricing: penentuan harga dengan mengurangi sedikit dari jumlah tertentu (misal: Rp 9.995)
4. Follow the leader pricing: penentuan harga didasarkan pada harga yang ditentukan pemimpin pasar.
5. Price Lining: penentuan harga yang berbeda unutk tiap model produk yang berbeda dan jenis produk tertentu.
6. Relative Pricing: penentuan harga yang bisa jadi lebih besar, sama, atau lebih kecil dari pesaing.
7. Psychological pricing: praktek pemasaran didasarkan pada teori bahwa harga tertentu memiliki dampak psikologis.
8. Multiple unit pricing: Akan mendapatkan harga lebih murah jika membeli dalam jumlah besar.
9. Leader Pricing : Menjual barang yang menarik di bawah harga pasar
10. Price discount: pemotongan berdasarkan persentase dari harga yang telah ditetapkan.
PERMINTAAN
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah :
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang-barang lain yang bersifat substitutif terhadap barang tersebut
3. Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat
4. Selera dan prilaku seseorang atau masyarakat
5. Jumlah penduduk.
Macam-Macam Permintaan
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain:
1. Permintaan Menurut Daya Beli
2. Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
PENAWARAN
Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan penawaran menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan penurunan kuantitas ekulibrium.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1. Harga barang itu sendiri
Sesuai dengan hukum penawaran itu sendiri “semakin tinggi nilai harga barang, maka akan semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan dan sebaliknya semakin rendah nilai harga barang, makan semakin dikit pula jumlah barang yang ditawarkan Jadi harga barang itu sendiri juga sangat berpengaruh terhadap penawaran.
2. Harga barang-barang lain (barang-barang substitusi)
Permintaan barang akan berkurang jika ada harga barang pesaing yang lebih murah, jadi penawaran pun harus dikurangi supaya bisa menutupi kekurangan dalam permintaan suatu barang.
3. Biaya produksi
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
4. Tujuan-tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
5. Pajak
Tinggi nya pajak akan mempengaruhi kestabilan harga suatu barang, jadi jika pajak tinggi maka barang pun otomatis harganya akan lebih tinggi dan permintaan konsumen akan berkurang.
6. Tingkat teknologi yang digunakan
Adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
7. Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya.
· Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). Contoh harga HDD(Hard Disk Drive) komputer mengalami kenaikkan pasca musibah di negeri Thailand:
Macam-Macam Penawaran
Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
1. Penawaran Individu
Penawaran individu adalah menawarkansejumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual ke konsumen secara langsung.
2. Penawaran Kolektif
Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar.
Penentuan Harga,Penawaran serta Permintaan sangat diperlukan dalam perkembangan sistem ekonomi.Penentuan Harga bersumber pada penawaran dan permintaan.Penawaran bersumber pada kuantitas barang yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,sedangkan Permintaan bersumber pada kuantitas permintaan barang berdasarkan harga yang ditawarkan.
Jumat, 30 Maret 2012
Resume Prilaku Konsumen
Konsumen adalah seseorang yang mengonsumsi jasa atau barang dalam memenuhi kebuthannya atau keinginannya. Prilaku konsumen yaitu tingkah laku konsumen yang ditunjukan dengan pencarian dalam membeli,pemilihan,memperbaiki,menggunakan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka
prilaku konsumen yang paling mendasarinya yaitu dalam mengambil keputusan dimana jika konsumen membeli barang atau jasa mereka harus mempertimbangkan secara matang tentang memilih barang
Dalam prilaku konsumen ada 3 fakor yang mempengaruhi pilihan konsumen yaitu :
1. Konsumen individu
2. Pengaruh lingkungan
3. Marketing strategy
pra konsumen mengosumsi barang atau jasa dengan tujuan untuk mencapai kepuasan laten atau kenikmatan ada 2 pendekatan prilaku konsumen yaitu :
a. pendekatan marginal utility (cardinal)
b, pendekatan indifferencecurve (ordinal)
A. pendekatan marginal utility (cardinal) :
1. Bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satuan ukur misal satuan berat atau satuan uang
" Semakin banyak konsumen mengonsumsi barang atau jasa maka semakin besar pula tingkat kepuasaannya "
2. Terdapatnya hukum " The Law of Dimishing Marginal Utility ", berlaku untuk tambahan kepuasan setiap satua
3. Kepuasan konsumen akan naik sampai titik batas tertentu maka batasan kepuasaan akan semakin menurun
4. Bila kepuasan menjadi rendah maka akan dibayar dengan harga menurun
B. pendekatan indifferentce curve (ordinal)
pada pendekatan ini kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satuan ukur
ciri - ciri kurva indifferentce
- mempunyai kemiringan negatif
- Cembung arah orgin
- Tidak saling berpotongan
KONSEP ELASTISITAS
Merupakan konsep untuk memahami permasalahan perubahan ekonomi, pada konsep elastisitas terdapat 2 bentuk yaitu :
- Elastisitas permintaan
Konsep ini digunakan untuk mengetahui persentasi perubahan jumlah permintaan berakibat pada persenatase perubahan pada harga. pada elastisitas ini terdapat beberapa elastisita yaitu :
- elastisitas harga permintaan
- elastisitas silang
- elastisitas pendapatan
- Elastisitas penawaran
konsepnya sama dengan konsep elastisitas permintaan pada elastisitas penawaran terdapat beberapa elastisitas yaitu :
- waktu jangka analisis
- stok persediaan
- kemudahan subsitusi faktor produksi/ input
prilaku konsumen yang paling mendasarinya yaitu dalam mengambil keputusan dimana jika konsumen membeli barang atau jasa mereka harus mempertimbangkan secara matang tentang memilih barang
Dalam prilaku konsumen ada 3 fakor yang mempengaruhi pilihan konsumen yaitu :
1. Konsumen individu
2. Pengaruh lingkungan
3. Marketing strategy
pra konsumen mengosumsi barang atau jasa dengan tujuan untuk mencapai kepuasan laten atau kenikmatan ada 2 pendekatan prilaku konsumen yaitu :
a. pendekatan marginal utility (cardinal)
b, pendekatan indifferencecurve (ordinal)
A. pendekatan marginal utility (cardinal) :
1. Bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satuan ukur misal satuan berat atau satuan uang
" Semakin banyak konsumen mengonsumsi barang atau jasa maka semakin besar pula tingkat kepuasaannya "
2. Terdapatnya hukum " The Law of Dimishing Marginal Utility ", berlaku untuk tambahan kepuasan setiap satua
3. Kepuasan konsumen akan naik sampai titik batas tertentu maka batasan kepuasaan akan semakin menurun
4. Bila kepuasan menjadi rendah maka akan dibayar dengan harga menurun
B. pendekatan indifferentce curve (ordinal)
pada pendekatan ini kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satuan ukur
ciri - ciri kurva indifferentce
- mempunyai kemiringan negatif
- Cembung arah orgin
- Tidak saling berpotongan
KONSEP ELASTISITAS
Merupakan konsep untuk memahami permasalahan perubahan ekonomi, pada konsep elastisitas terdapat 2 bentuk yaitu :
- Elastisitas permintaan
Konsep ini digunakan untuk mengetahui persentasi perubahan jumlah permintaan berakibat pada persenatase perubahan pada harga. pada elastisitas ini terdapat beberapa elastisita yaitu :
- elastisitas harga permintaan
- elastisitas silang
- elastisitas pendapatan
- Elastisitas penawaran
konsepnya sama dengan konsep elastisitas permintaan pada elastisitas penawaran terdapat beberapa elastisitas yaitu :
- waktu jangka analisis
- stok persediaan
- kemudahan subsitusi faktor produksi/ input
Rabu, 28 Maret 2012
pengalaman saat pergi
ketika saya dan teman teman sedang pergi ke mall,aku melihat 2 orang anak kecil yang berpakaian compang camping mendekatiku dengan tampag memelas mereka meminta minta dan sambil berkata " ka minta ka kita ga punya uang buat sekolah ka"
ketika saya ingin memberikan uang tiba tiba ada kantip yang mengejar ngejar kedua anak tersebut, dengan sekuat-kuatnya anak itu lari
saya dan teman teman melanjutkan jalan,namun ketika saya sedang berjalan kaki saya mendengar suara nafas yang sedang terenga enga dan saya pun mencari suara itu
ketika saya menemukan suara itu saya langsung menuju tempat itu,ternyata suara nafas itu suara nafas 2 orang anak kecil itu yang sedang mengumpat dari kejaran kantip
saya langsung memberikannya minum kepada mereka, dan disitu saya sedikit mengobrol dengan mereka menanyakan mengapa mereka bisa mengemis?? dan kemana kedua orang tuanya???
dengan polosnya mereka menjawab kalau mereka mengemis karena disuruh sama kedua orang tuaannya dan kedua orang tuanya sedang asik dirumah menonton tv dan jika mereka pulang tidak membawa uang maka mereka akan dipukuli sama kedua orang tuanya.
orang tua seperti apa ini yang rela membuat anaknya menjadi gelandangan dan pengemis
kemana jalan pikiran orang tuanya???? dari kejadian itu saya berfikir masih beruntungnya saya masih diberikan kehidupan yang seprti ini dan memiliki kedua orang tua yang sangat menyayangi saya
makasih ya ALLAH Engkau telah memberikan kehidupan yang layak untukku
ketika saya ingin memberikan uang tiba tiba ada kantip yang mengejar ngejar kedua anak tersebut, dengan sekuat-kuatnya anak itu lari
saya dan teman teman melanjutkan jalan,namun ketika saya sedang berjalan kaki saya mendengar suara nafas yang sedang terenga enga dan saya pun mencari suara itu
ketika saya menemukan suara itu saya langsung menuju tempat itu,ternyata suara nafas itu suara nafas 2 orang anak kecil itu yang sedang mengumpat dari kejaran kantip
saya langsung memberikannya minum kepada mereka, dan disitu saya sedikit mengobrol dengan mereka menanyakan mengapa mereka bisa mengemis?? dan kemana kedua orang tuanya???
dengan polosnya mereka menjawab kalau mereka mengemis karena disuruh sama kedua orang tuaannya dan kedua orang tuanya sedang asik dirumah menonton tv dan jika mereka pulang tidak membawa uang maka mereka akan dipukuli sama kedua orang tuanya.
orang tua seperti apa ini yang rela membuat anaknya menjadi gelandangan dan pengemis
kemana jalan pikiran orang tuanya???? dari kejadian itu saya berfikir masih beruntungnya saya masih diberikan kehidupan yang seprti ini dan memiliki kedua orang tua yang sangat menyayangi saya
makasih ya ALLAH Engkau telah memberikan kehidupan yang layak untukku
Makalah Perilaku Produsen
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehinga kami dapat menyelesaikan makalah Perilaku Produsen ini dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami pengertian perilaku produsen yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia organisasi perusahaan.
Penyusun membuat makalah ini dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.
Hormat Kami,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam organisasi perusahaan kita tidak akan bisa lepas dari ruang lingkup ekonomi karena salah satu tujuan perusahaan teresebut didirikan adalah agar mendapatkan suatu keuntungan dalam segi ekonomi, oleh karena itu perilaku produsen adalah salah satu ruang lingkup ekonomi yang patut kita pelajari agar tujuan dari organisasi perusahaan dapat terpenuhi.
Salah satu bagian dari ruang ekonomi adalah mempermasalahkan kemampuan produsen, pada saat menggunakan sumber daya (input) yang ada untuk menghasilkan atau menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi konsumennya.
Pembahasan tentang perilaku produsen inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya. Sehingga kendala pada pengambilan keputusan seberapa banyak peralatan produksi dan jumlah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan konsumen-konsumennya.
B. RUMUSAN MASALAH
- Apa itu produsen dan produksi?
- Apa saja faktor dan tujuan produksi?
- Apa itu fungsi produksi?
- Bagaimana pengaplikasian fungsi produksi?
- Bagaimana cara mengoptimalkan produksi?
- Bagaimana cara penghitungan fungsi produksi dan Least Cost Combination ?
- Kenapa dibutuhkan penghitungan fungsi produksi dan Least Cost Combination?
C. TUJUAN
Penulisan makalah ini ditujukan untuk mencapai keputusan yang harus di ambil oleh sebuah perusahaan, berapa banyak penggunaan input sehingga menghasilkan keuntungan maksimal bagi perusahaan.
D. BATASAN MASALAH
Pada penulisan makalah ini, Penulis akan membahas mengenai bagaimana perilaku produsen dengan melihat bagaimana fungsi produksi baik dengan menggunakan faktor satu variabel maupun dengan dua variabel?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRODUSEN DAN PRODUKSI
Produsen adalah orang atau suatu badan perusahaan yang berperan dalam menaikan nilai guna suatu barang atau jasa sehingga dapat menghasikan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan Produksi adalah kegiatan mengubah suatu bahan baku atau sumber daya alam menjadi suatu barang yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menaikkan nilai jual dan guna barang tersebut, atau sumber daya manusia yang dapat menjadi suatu jasa yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menghasilkan nilai jual dan guna jasa tersebut.
Dalam kegiatan produksi terdapat skema produksi seperti pada gambar diatas. Skema yang pertama adalah bahan input apa yang akan di proses, setelah input selesai maka terjadi proses perubahan bentuk atau perubahan nilai guna barang atau jasa, setelah proses selesai kemudian akan muncul outputnya yaitu suatu barang atau jasa yang bisa dijual atau dipasarkan kepada distributor untuk didistribusikan kepada konsumen atau dari produsen langsung didistribusikan kepada konsumennya.
Seperti dalam produksi Air minum dalam kemasan atau Air mineral yang diproduksi oleh sebuah perusahaan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia yaitu Aqua . Perusahaan tersebut mengambil air dari mata air murni di Babakan Pari, Gunung Salak. Kemudian mereka proses mata air tersebut dengan langkah-langkah yang telah menjadi prosedur perusahaan tersebut agar kualitas air menjadi lebih layak untuk dikonsumsi. Setelah proses selesai lalu keluarlah outputnya atau hasil dari proses tersebut yaitu air mineral dalam kemasan yang siap didistribusikan ke konsumen dan distributor. Namun dalam perilaku produsen, tidak hanya skema diatas yang dijalani tetapi banyak proses lain yang harus dijalani agar tercapai tujuan dari perusahaan tersebut, antara lain menghitung berapa maksimal barang yang dapat dihasilkan atau diproduksi dengan biaya seminimal mungkin sehingga terjadi keuntungan maksimal dalam perusahaan.
Contoh perilaku produsen :
- Produsen mencari keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan modal yang seminimum mungkin.
- Produsen memberikan Diskon kepada pembeli atau konsumen yang membeli barang dalam jumlah yang banyak yang telah diakantentukan produsen itu sendiri.
- Produsen mematok biaya produksi berdasarkan faktor input produksi tersebut, sehingga ketika harga salah satu faktor input naik, maka harga jual hasil produksi pun akan ikut naik.
- Selain produsen menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen, produsen juga menghasilkan barang atau jasa sesuai trend atau sesuatu yang sedang banyak diminati oleh masyarakat.
- Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
- Produsen juga memberikan diskon besar-besaran untuk barang yang sudah lama disimpan di gudang atau biasa disebut cuci gudang.
- Sumber daya alamContoh : Air, Tanah, Tanaman, Hewan, Udara, Matahari, Bahan-bahan tambang mineral, dan lain-lain.
- Sumber daya manusia.Sumber daya manusia terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
- Tenaga Kerja Terdidik.Contoh : Manajer Produksi yang tugasnya bertanggung jawab, mengatur dan mengelola segala kegiatan produksi agar hasilnya maksimal.
- Tenaga Kerja Terlatih.Contoh : Tenaga Produksi atau buruh kerja, Security, Driver, dll.
- Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih.Contoh : Office Boy/Girl ,Buruh Angkut, dll.
- Sumber modal.Modal adalah sesuatu yang dibutuhkan seorang produsen atau perusahaan produsen untuk bisa memulai produksi agar menghasilkan suatu barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, atau untuk menambah dan memperluas produksi agar dapat memenuhi permintaan konsumen.Dari kegiatan produksi ada beberapa tujuan yang akan tercapai yaitu :
- Menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
- Mendapatkan keuntungan.
- Memaksimalkan sumber daya yang ada.
- Meminimalkan biaya produksi.
- Mengganti barang yang telah habis atau yang rusak.
- Memaksimalkan hasil produksi.
- Mencari tambahan modal.
Fungsi Produksi.
Fungsi produksi adalah model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah inputan produksi yang dipakai dengan jumlah output barang atau jasa yang dihasilkan dari proses produksi. Secara matematis dapat dinyatakan :
X = f ( A1, A2, A3,...)
X : output yang dihasilkan(A1,A2,A3,...) : input yang dipakaiSifat fungsi produksi terdapat dalam suatu hukum ekonomi yaitu : "The Law of Diminishing Returns" (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan bahwa jika salah satu input ditambah dengan input lain yang dianggap tetap maka hasil output dari pertambahan input tadi mula-mula akan bertambah, tetapi lama kelamaan akan menurun menurun setelah sampai pada titik maksimalnya jika input terus menerus ditambah.
Kondisi hukum diatas dapat kita liat ketika suatu produsen Tahu menambahkan jumlah kacang kedelai namun jumlah pekerja, mesin dan faktor inputan produksi lainnya dalam kondisi tetap. Jumlah tahu yang dihasilkan memang akan meningkat karena bahan baku kacang kedelai pun bertambah, tetapi ketika kacang kedelai terus menerus ditambah maka proses produksi akan menjadi semakin tidak efektif karena lama kelamaan para pekerja tidak akan sanggup mengerjakan tugas membuat tahu yang semakin banyak ,dan bahan-bahan pembuat tahu yang lain juga tidak bertambah sehingga kacang kedelai tidak semuanya dapat diproduksi menjadi tahu dan akhirnya hasil produksi akan menurun seiring berjalannya waktu produksi.
B. PRODUKSI OPTIMALProduksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal akan tercapai ketika tidak mungkin mengurangi output produksi yang lain untuk meningkatkan output.
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
- Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
- Biaya modal (opportunity cost of capital)
- Biaya keusangan
- Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
- Biaya asuransi persediaan
- Biaya pajak persediaan
- Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
- Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
C. LEAST COST COMBINATION
Least cost combination digunakan untuk menentukan kombinasi yang mana memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Dalam least cost combination terdapat istilah isoquant dan isocost. Isoquant atau disebut juga isoproduct curve adalah kurva yang menunjukan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 variabel input dengan tingkat output tertentu. Sebagai contoh dalam hal ini variabel yang digunakan adalah Tenaga Kerja dan Modal.
Tabel Kombinasi Tenaga Kerja dan Modal untuk menghasilkan 100, 200, dan 300 unit produk.
KombinasiTenaga KerjaModalA216B411C77D113E161
Dari tabel diatas dapat dibuat kurva isoquant, contoh :
Sementara itu Isocost atau disebut juga garis ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan cara mengeluarkan sejumlah biaya tertentu. Untuk dapat menggambar grafik isocost ini harus diketahui uang yang tersedia dan harga masing-masing faktor produksi.
Contoh : Modal tersedia $500, harga Tenaga Kerja $15,- per unit dan modal $8,- per unit.
Untuk dapat mencapai tingkat produksi optimal dengan biaya minimum bisa menggunakan kurva bersinggungan antara isoquant dan isocost dengan syarat :
disebut Marginal Rate Of Technical Subsitution (MRTS) yaitu jumlah input (x1) harus ditambah jika input (x2) dikurangi agar output yang dihasilkan tetap. Syarat inilah disebut Least Cost Combination.
Contoh dari cara meminimalkan ongkos produksi jika hasil output sudah di ketahui dengan data sebagai berikut : Toko sepatu memiliki modal tersedia $8.000, harga Tenaga Kerja $10,- per unit dan modal $25,- per unit dan jumlah yang diproduksi 200 unit sepatu.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
- Faktor Produksi
- Fungsi Produksi
- Law of diminishing returns
- Least Lost Combination
DAFTAR PUSTAKA
http://bagus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9993/Slide_BAB_V.ppt
http://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/.../mikro-5-perilaku-produsen-nuhfil.pdf
http://ahmadsubagyo.com/...mikro/05-TEORI-PRODUKSI-1-DAN-2.pdf
http://dwizeru.wordpress.com/2011/05/28/perilaku-produsen/
http://ambrosiusnurhadiprasetyo.blogspot.com/2012/03/perilaku-produsen.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/produksi-optimal/
NAMA : AGNES SEPTIANI NOOR (10110283)
ERLINA (12110403)
M. ABDUL ROSYID (19110581)
TEDY ADHINEGORO (19110176)
KELOMPOK 3KELAS 2KA35
Jumat, 16 Maret 2012
Perubahan tingkah laku seorang adik
semakin hari heran lihat tingkah laku adikku yg usianya baru 9th namun dy sudah tau ciri ciri cewe cantik n cowok ganteng, saya bingung kenapa dengan usia dy segitu dy sudah tau padahal seingat saya disaat saya berusia sama seperti adikku aku tidak mengenal apa apa tapi adikku sudah dapat menilai seseorang
Lihat tingkah laku dy ketika dy ingin pergi dy sangatlah rapi dalam penampilannya dy tidak ingin kalau penampilannya jelek didepan semua orang terutama didepan cewe cewe,rasanya pingin ketawa karena saya masih tidak menyangka seorang anak yg berusia 9th dapat menarik semua orang
Lihat tingkah laku dy ketika dy ingin pergi dy sangatlah rapi dalam penampilannya dy tidak ingin kalau penampilannya jelek didepan semua orang terutama didepan cewe cewe,rasanya pingin ketawa karena saya masih tidak menyangka seorang anak yg berusia 9th dapat menarik semua orang
Pelajaran TOU masa kini dengan dosen Bu Ira
kemarin kemarin mata kuliah TOU itu yang merupakan mata kuliah softskilll itu biasa saja namun setelah matkul ini diajarin sama Bu Ira matkul ini menjadi lebih luar biasa
saya senang sekali akhirnya ada dosen yang mau mengajari saya untuk menjadi lebih baik dari yang sebelumnya
beliau juga telah mengajari saya softskill yang baik.
terima kasih ya Bu udah mau ngajarin saya softskill yg baik untuk masa depan saya
semoga selama bu ngajarin saya n teman teman saya dapat bermanfaat untuk masa depan kami
Langganan:
Postingan (Atom)